Audiensi PGRI: Wabup Katingan Komitmen Wujudkan SDM Berkualitas
Portal Katingan - Wakil Bupati Katingan, Firdaus, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Katingan. Hal ini disampaikan saat audiensi bersama pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Katingan dan jajaran Dinas Pendidikan, yang berlangsung di Ruang Kerja Wakil Bupati Katingan, Senin (8/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Firdaus menegaskan pentingnya sinergi antara Pemerintah Kabupaten Katingan dan PGRI untuk memastikan seluruh anak di Katingan memiliki akses pendidikan yang merata. Ia mengakui bahwa kondisi geografis wilayah Katingan yang luas menjadi salah satu tantangan, terutama bagi para guru di daerah pelosok yang juga menghadapi kendala akses internet.
“Pendidikan menjadi prioritas kami, bahkan 20 persen dari APBD telah dialokasikan untuk sektor ini. Harapannya, Katingan bisa menjadi kota pendidikan seperti Yogyakarta. Kita memiliki potensi besar, termasuk kawasan gambut di Tampelas yang nilainya diperkirakan mencapai enam triliun rupiah. Peningkatan PAD dari potensi tersebut masih dalam tahap perencanaan dan terus kita genjot. Ke depan, hal ini diharapkan dapat mendukung program bantuan perlengkapan sekolah gratis seperti sepatu, baju, dan tas bagi anak-anak sekolah,” ungkapnya.
Firdaus juga menyoroti masih adanya sekitar 40 persen wilayah di Katingan yang blankspot, tanpa akses internet, yang berdampak pada kesenjangan pendidikan di wilayah pelosok.
Wakil Ketua PGRI Kabupaten Katingan, Murjani, menyampaikan sejumlah usulan, di antaranya kebutuhan sekretariat untuk menunjang aktivitas organisasi, pemanfaatan aplikasi untuk memantau keaktifan dan perkembangan guru, serta perhatian terhadap permasalahan guru yang bertugas di daerah hulu.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan, Arianson, turut memaparkan kondisi pendidikan terkini. Ia menegaskan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Katingan untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing. Saat ini, tercatat kurang lebih 3.300 guru di Kabupaten Katingan. Temuan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga menunjukkan adanya anak-anak yang tidak bersekolah, putus sekolah, atau tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, salah satunya akibat data yang belum terbarui karena perpindahan alamat keluarga.
Sebagai solusi, Dinas Pendidikan akan melakukan pemutakhiran data secara berkala melalui koordinasi dengan sekolah, pemerintah desa, dan orang tua, serta memanfaatkan sistem digital terintegrasi agar data anak tidak sekolah lebih akurat. Langkah ini diharapkan dapat membantu penyaluran bantuan pendidikan dan program pemerintah agar tepat sasaran.
“Pendidikan di Katingan gratis, tidak ada pungutan. Kami terus memperkuat literasi, dan pada 2026 ditargetkan siswa SD kelas 1, 2, dan 3 sudah mampu membaca. Kami juga terus mendorong penguatan kompetensi guru, khususnya dalam bidang digitalisasi, mengingat sebagian besar guru berusia di atas 40 tahun,” ujarnya.
Selain itu, aula pendidikan kini dibuka gratis untuk seluruh tenaga pendidikan dan dapat dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan belajar. Pemerintah Kabupaten Katingan berharap melalui langkah-langkah strategis dan kerja sama erat dengan PGRI, kualitas pendidikan di Katingan dapat terus meningkat dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.