Duta Genre Katingan Masuk 5 Besar, Bukti Nyata Peran Remaja dalam Isu Strategis
Perrwakilan Duta Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Katingan mencatat prestasi membanggakan dengan berhasil masuk dalam lima besar pada ajang Grand Final Apresiasi Duta Genre dan Ajang Kreativitas Genre Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Auditorium Poltekkes Kemenkes Kalteng, Jumat (11/7/2025).
Keikutsertaan ini tidak sekadar menjadi panggung kompetisi, tetapi menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa remaja Kabupaten Katingan aktif berperan dalam isu-isu strategis seperti pencegahan pernikahan usia dini, kesehatan reproduksi remaja, dan perencanaan masa depan yang produktif.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Katingan Henni yang dalam hal ini diwakili Sekretaris Dinas Binsar, yang turut hadir mendampingi, menyebut keberhasilan ini bukan hanya capaian individu, tetapi juga cerminan dari upaya berkelanjutan Pemkab Katingan dalam mendorong program pembangunan berbasis usia remaja.
“Masuknya Duta Genre Katingan ke dalam lima besar adalah hasil dari pembinaan yang tidak instan. Ini menunjukkan bahwa remaja Katingan siap menjadi agen perubahan di lingkungannya,” ujar Binsar. Ia juga menambahkan bahwa dukungan penuh terus diberikan oleh DP3AP2KB agar program Genre bisa menjangkau lebih luas hingga ke desa-desa.
Dalam ajang tersebut, para finalis tidak hanya diuji dari sisi pengetahuan dan penampilan publik, tetapi juga pada kemampuan berpikir kritis, penyampaian isu strategis, serta penguasaan terhadap narasi kependudukan dan pembangunan keluarga.
“Genre bukan hanya soal tampil di atas panggung. Mereka adalah suara remaja tentang masa depan. Dan anak-anak Katingan telah membuktikan bahwa mereka punya kapasitas, keberanian, dan visi,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Katingan berharap capaian ini bisa menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah, kelompok remaja, dan organisasi kepemudaan lainnya untuk ikut terlibat dalam penguatan edukasi remaja melalui pendekatan yang kreatif dan relevan.
Ajang ini menjadi ruang strategis bagi para pemuda untuk mempromosikan gaya hidup sehat, membangun kesadaran literasi seksual yang aman, serta menciptakan komunitas yang saling mendukung untuk tumbuh bersama.
“Remaja bukan sekadar objek pembangunan. Mereka adalah subjek yang harus diajak bicara, diberi ruang, dan dilibatkan sejak awal,” pungkas Binsar


















.png)







1.png)
.jpg)